Puisi Makna Sebuah Titipan Oleh W.S Rendra

Tentang- W.S Rendra lahir pada 7 November 1935 di Surakarta. Beliau adalah penyair, dramawan, pemeran dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia. Sejak muda, W.S Rendra sudah menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media massa. Salah satu karyanya dituangkan dalam puisi berjudul Makna Sebuah Titipan. Berikut puisi karya W.S Rendra tersebut.


MAKNA SEBUAH TITIPAN

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku

bahwa sesungguhnya ini hanya titipan

bahwa mobiku hanya titipan-Nya

bahwa rumahku hanya titipan-Nya

bahwa hartaku hanya titipan-Nya

bahwa putraku hanya titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka

kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,

ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak rumah,

lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:

aku rajin beribadah, maka selayaknya derita menjauh dariku, dan

Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.

Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”, dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…

“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

 

Cerita- Dalam puisi di atas penyair merasa sedih ketika semua yang menjadi miliknya (kebahagiannya) merupakan titipan Tuhan yang kapan saja bisa diambil oleh Tuhan, meskipun ia sebenarnya menyadari bahwa semuanya adalah titipan Tuhan. Penyair memohon kepada Tuhan agar ia selalu diberikan apapun yang ia minta, karena penyair telah berbuat baik dan selalu menjalankan perintah Tuhan. Melalui karyanya itu, W.S Rendra memberikan pesan bahwa sebagai manusia, kita hendaknya senantiasa mensyukuri pemberian Tuhan. Serta selalu menjadi manusia yang ikhlas dalam menerima anugerah (hadiah) maupun cobaan (derita).

Baca juga : Puisi Ibu Oleh Kahlil Gibran

Posting Komentar

0 Komentar