Puisi Ibu Oleh Kahlil Gibran

Tentang- Kahlil Gibran Lahir di Bsharri, Libanon, pada 6 Januari 1883. Beliau merupakan penyair, seniman, dan penulis Lebanon Amerika. Kahlil Gibran menghabiskan sebagian besar masa produktifnya di Amerika Serikat. Salah satu karyanya adalah puisi Ibu, berikut puisi tersebut.


IBU

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir-bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian,
manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita dikala nista.
Ibu adalah air mata cinta, kemuliaan, kebahagiaan, dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga, dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian.


Cerita- Pada puisi di atas Kahlil Gibran meluapkan ungkapan cintanya kepada ibunya. Ibu adalah segalanya yang diibaratkan sebagai matahari untuk bumi. Dalam puisi Ibu terdapat pesan agar kita mencintai ibu, baginya kehilangan ibu seperti kehilangan sebagian jiwanya. Ibu adalah bentuk cinta dan pengorbanan yang suci.

Baca juga : Puisi Aku Oleh Chairil Anwar

Posting Komentar

0 Komentar