Puisi Tak Lagi Sama Karya Hana Zulfa Nabila

Pesan penulis- Hari ini kita bisa tertawa lepas, besok bisa saja berganti dengan derai air mata. Tak ada yang tau kapan semuanya pergi dan kembali. Kehilangan adalah hal yang menyakitkan, yang datang untuk kedua kali pun akan tetap sama membawa luka. Buat kalian yang baru kehilangan orang yang kalian sayang tetap semangat. Bendung air mata itu dengan tawa, jangan biarkan orang lain melihatmu saat lemah.

 

TAK LAGI SAMA 

Karya : Hana Zulfa Nabila

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari

Kukira hari selanjutnya akan lebih baik ternyata aku salah

Ingin ku putar waktu dimana masih ada tawa

Sebelum berderai air mata

Tangis pilu, sesak, hampa, sunyi sudah menjadi teman sehari hari

Jika ku tau semuanya akan berubah maka aku tidak akan sedalam ini

Kamu yang pergi di kala aku membutuhkan sandaran

Membutuhkan pelukan dan bisikan kata penenanang nyatanya hanya halusinasi.

Dalam satu waktu aku harus kehilangan mereka yang aku sayang

Apakah tidak pantas aku bersama orang yang aku sayang?

Dikala senja mereka pergi

Kupikir senja atau fajar akan membawa kalian kembali nyatanya hanya kamu yang kembali tapi tidak dengan perasaan itu

Mama...ayah...dan kamu, kalian lentera dalam gelapku

Suara dalam sunyiku

Sandaran untuk lelahku

Kamu kembali tapi tidak dengan rasa yang sama

Harapanku hanya orang tuaku 

Tapi mereka tak lagi di sisiku hanya kenangan kita bersama waktu dulu

Kenangan indahku dengamu yang kini bagai kaset rusak terus berputar

Semuanya tak lagi sama 

Lentera sudah padam

Suara kembali sunyi

Kini hanya ada tembok dingin yang menjadi sandaranku. Bahagialah disana 

Dan untukmu tolong pergi bawa lara yang kau goreskan 

Pergi bawa tetes air mata yang kau perbuat

Jangan kembali karna semuanya tak lagi sama untukku

Jawa Tengah, 18 April 2021

 

Itu tadi puisi bertema kehilangan. Jika ingin karya puisimu diunggah pada blog LamanDiksi, silahkan kirim karya beserta keterangan karya ke alamat email berkaryapuisimodern@gmail.com atau klik fitur whatsapp di bawah, semangat berkarya.

Salam sobat sastra!


 Baca juga : Puisi April dan Kehilangan Karya Rina Sari

 

Posting Komentar

0 Komentar